Hidup Kebanyakan Drama
Hidup koq kebanyakan drama, Orang yang hidupnya kebanyakan drama seolah-olah dia menjadi orang lain dalam melakoni dirinya sendiri di kehidupannya sehari-hari.
Karena hal itu, ada beberapa solusi agar hidup kita minim dari drama. Di antaranya dengan meninggalkan beberapa kebiasaan yang tak ada manfaatnya, terutama dalam berinteraksi sosial. Berikut ini kebiasaan yang wajib ditinggalkan.
1. Mengumbar Kisah Hidup Di Media Sosial
Tidak bisa kita pungkiri lagi, dimana media sosial saat ini berhasil menyedot perhatian banyak orang dari semua lapisan. Akan tetapi sayangnya, jika kita tidak bijak menggunakan media sosial, dampaknya kita bisa terjerumus untuk menjadi latah membagikan semua kisah hidup ke dunia maya. Padahal perlu kita ketahui, tidak semua hal menjadi konsumsi publik.
Akan lebih Lebih baik lagi jika kita menggunakan media sosial untuk kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti menyebarkan informasi atau berita akurat yang bermanfaat bagi sesama seperti informasi Tips dan Tricks, lowongan pekerjaan, informasi kegiatan amal, atau tentang ilmu pengetahuan yang bermanfaat buat orang lain. Dari pada kita sibuk bikin status curhat tak kenal lelah di media sosial untuk menarik perhatian orang, lebih baik memanfaatkannya untuk kebaikan.
2. Suka Berbohong Demi Gengsi
Hal yang paling tidak kita sadari adalah Berbohong, Terkadang kita mudah sekali mengucapkan kebohongan demi menutupi kebenaran pada orang lain. Bahkan sampai hal yang sepele sekalipun, seperti halnya berbohong kepada teman untuk menutupi latar belakang pekerjaan orang tua, dll.
Sebagian orang mungkin pernah berbohong soal perkara ini hanya karena tak mau orang lain tahu ayah atau ibunya hanya seorang kuli atau petani. Semua itu lagi-lagi dikarenakan gengsi. Padahal selagi pekerjaan orang tua halal, tidak ada yang salah dengan pekerjaan tersebut.
Oleh karena itu kebiasaan berbohong karena gengsi ini harus dienyahkan dalam hidup. Tampilah apa adanya, jujur lebih baik, dengan jujur akan membuat hidup akan lebih tenang.
3. Melampiaskan Emosi Secara Berlebihan
Terkadang ada sebagian orang-orang yang dengan spontan melampiaskan amarahnya dengan secara berlebihan. Seperti melampiaskan amarahnya di keramaian. Misalnya di dalam bus kendaraan umum, jika bus sudah penuh sesak, kadang ada saja yang marah-marah karena tidak dapat tempat duduk atau menggerutu karena bangku sudah penuh.
Padahal marah berlebihan seperti itu tidak ada untungnya bagi diri kita. Malah sebaliknya dan hanya akan membuat hati semakin panas, ujungnya semua kegiatan yang mau dikerjakan hari itu menjadi tidak maksimal. Cobalah untuk bersabar dan peringati orang yang sudah membuat kita tersulut amarah dengan baik baik, dengan begitu waktu kita tidak habis terbuang percuma hanya untuk saling adu mulut untuk menjelaskan siapa yang salah dan siapa yang benar.
4. Latah Ingin Memiliki Apapun Yang Orang Lain Punya
Tidak bisa dipungkiri, kita kadang mudah sekali latah untuk ingin memiliki apapun yang orang lain punya, istilahnya "Biar kayak orang-orang", Padahal, tidak semua barang yang dimiliki orang lain kita harus miliki juga.
Jangan sampai kita jadi stres karena tidak bisa beli mobil seperti tetangga, atau tidak bisa gonta-ganti ponsel karena keterbatasan finansial. Buatlah skala prioritas dalam hidup ini. Pilah lagi mana barang yang benar-benar dibutuhkan untuk menunjang aktivitas sehari-hari, dan mana barang yang tidak perlu dimiliki.
Setiap barang yang hendak kita beli harus dipikir lagi manfaat dan kegunaannya, jangan sampai setelah barang dibeli malah menyesal, "Duh kenapa ya kemarin beli kosmetik ini, padahal kan kosmetiknya gak cocok sama kulit.". Nah, kalau udah begini, barang yang udah dibeli ujungnya jadi rongsokan yang siap ditampung di tong sampah.
5. Menilai Rendah Orang Lain
Kebiasaan yang satu ini juga harus kita tinggalkan dalam hidup. Gak bisa didustakan, terkadang kita senang menilai orang dari luarnya saja, tanpa tahu orang tersebut secara utuh. Bisa saja orang yang tampilannya sederhana, ternyata adalah orang yang punya banyak unit rumah makan. Atau orang yang terlihat necis dan kasual, ternyata hidupnya ditopang dari hutang.
Untuk itu, pakailah perspektif yang luas dan komprehensif dalam menilai orang lain. Jika memang kita tidak tahu banyak tentang diri orang lain yang baru kita kenal, stop! untuk menggunjing orang tersebut.
Jangan habiskan waktu untuk sibuk menilai orang lain seolah diri sendiri sudah cukup sempurna. Seperti apa yang dikatakan Ali Bin Abi Thalib R.A, "Jadilah sibuk dengan diri sendiri, perbaiki aibmu, karena kamu akan ditanya oleh Allah tentang dirimu bukan tentang orang lain”, nah lo,..
6. Suka Membuang-buang Makanan
Kebiasaan ini sering dijumpai di acara hajatan. Kadang kita suka mengambil makanan yang tersaji tanpa pikir panjang apakah semua makanan itu habis dimasukkan ke perut. Mulai dari makanan pembuka hingga penutup. Sering kali kebiasaan ini membuat banyak piring hajatan masih menyisakan makanan di atasnya, entah itu potongan daging, atau sayuran.
Demikianlah kebiasaan yang harus kita tinggalkan dalam kehidupan kita. Menjadi lebih bijak dalam segala hal akan membuat hidup lebih enteng dan nyaman. Dan dengan tampil apa adanya tanpa memaksakan diri, hidup ini akan berjalan tanpa drama lagi.