Minggu, 21 Juli 2019

Korban FaceApp


FaceApp

FaceApp mendadak booming. Fungsi FaceApp adalah mengubah foto seseorang menjadi tua dengan wujud realistis, membuat banyak orang termasuk netizen berlomba memakainya. Perlu kita ketahui di balik itu semua, terdapat potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari aplikasi FaceApp, tepatnya menyangkut privasi data diri kita.

Aplikasi FaceApp menggunakan teknologi Artificial Intelligence atau AI untuk mengubah foto si pengguna. Ada beberapa pihak yang khawatir tentang apa saja yang dilakukan pemilik aplikasi FaceApp terhadap foto yang mereka akses.

FaceApp, aplikasi startup yang dimiliki oleh perusahaan Rusia Wireless Lab, diluncurkan pada tahun 2017. Aplikasi FaceApp dapat mengakses foto, akses informasi lokasi, akses penggunaan data serta akses history browsing.

Memang benar si pemilik aplikasi FaceApp ini mengklaim tidak akan menjual data ke pihak ketiga, tapi ada informasi tertentu yang dibagikan pada mitra pengiklan, tentunya untuk monetisasi. Salah satu masalah yang disorot adalah, aplikasi FaceApp meminta akses ke semua foto pengguna.

"Untuk membuat aplikasi FaceApp bekerja, Anda harus memberikan izin akses foto Anda, semuanya. Dan aplikasi FaceApp juga mendapat akses ke Siri dan Search. Kenapa? Bukan untuk sesuatu yang bagus saya kira. aplikasi FaceApp juga punya akses untuk refresh background, jadi bahkan ketika Anda tidak sedang menggunakan aplikasi, aplikasi itu memanfaatkan Anda," cetus Rob La Gesse, mantan CEO perusahaan cloud Rackspace.

Aspek lain yang menjadi pertanyaan yang dianggap mencemaskan adalah soal di mana data disimpan. Menurut kebijakan privasi FaceApp, informasi pengguna aplikasi FaceApp bisa saja disimpan dan diproses di Amerika Serikat atau negara lain di mana aplikasi FaceApp berbisnis.

Dari sisi lain, karena perusahaannya berbasis di Rusia, wajah si pengguna aplikasi FaceApp kemungkinan akan dilihat dan diproses di sana pula. Dan sejauh ini, belum jelas sejauh mana para pegawai FaceApp bisa mengakses foto-foto kita yang sudah didaftarkan, Yang jelas sudah begitu banyak foto dikoleksi oleh FaceApp.

Fakta menurut App Annie, aplikasi FaceApp ini sudah didownload lebih dari 100 juta kali di Play Store. Sedangkan di iOS App Store, dengan ranking teratas di 121 negara.

Kekhawatiran publik itu sampai juga ke telinga CEO aplikasi FaceApp, Yaroslav Goncharov. Ia menegaskan bahwa aplikasi FaceApp melakukan sebagian besar pemrosesannya di cloud, terutama di Amazon Web Services dan Google Cloud.

Yaroslav Goncharov juga menambahkan bahwa "Kebanyakan foto tersebut dihapus dari server kami dalam waktu 48 jam terhitung sejak waktu upload, dan tidak ada data pengguna yang dikirimkan ke Rusia, Kami juga tidak menjual atau membagikan data pengguna kepada pihak ketiga manapun," tandas Yaroslav Goncharov.

Advertiser